twitter
rss

Tampilkan postingan dengan label teknologi terbaruu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label teknologi terbaruu. Tampilkan semua postingan



LCD singkatan dari Liquid Crystal Display, mengacu pada teknologi di balik monitor panel datar populer. LCD monitor berbeda dengan CRT monitor tradisional , yang memiliki ukuran besar dengan ketebalan beberapa inci dan berat 13-23 kilogram atau lebih, sementara LCD biasanya memiliki ketebalan 1-3 inci ( 2,5 - 7,5 ) cm dan berat kurang dari 4,5 kilogram. Sebuah LCD monitor berukuran standar dari 15-inci sampai 21-inci, atau lebih besar.

Pada mulanya LCD display digunakan pada komputer laptop sebelum teknologi meningkat dan akhirnya di pakai pada monitor desktop. LCD monitor terdiri dari lima lapisan yaitu backlight, selembar kaca terpolarisasi , mask piksel berwarna , lapisan larutan kristal cair responsif terhadap kotak kabel dari koordinat x, y, dan selembar kaca terpolarisasi kedua.
LCD menggunakan hanya sepertiga daya listrik untuk satu setengah daya istrik dari CRT monitor. Juga jauh lebih baik pada mata, menggunakan 90% ruang lebih sedikit, dan hanya beberapa kilogram beratnya. LCD monitor juga memancarkan radiasi jauh lebih rendah dibandingkan CRT monitor. Hal ini membuat LCD pilihan yang cocok untuk hampir semua orang, dan ideal untuk orang-orang yang bekerja sepanjang hari di depan layar. Warna dapat berubah atau pindah ke batas luar dari sudut pandang, terutama pada layar dengan sudut pandang yang sempit dan rasio kontras rendah. Untuk alasan ini profesional grafis yang memerlukan menuntut konsistensi warna tanpa melihat sudut umumnya menggunakan CRT, LCD meskipun telah dingkatkan dalam hal ini.
Sampai detik ini para peminat monitor LCD cenderung meningkat seiring dengan harganya yang kian terjangkau. Penampilan monitor LCD yang terkesan mewah membuat orang terpikat untuk menunjukkan keprofesionalannya. Untuk sebagian orang (terutama yang berduit), gengsi adalah penting.



Contoh dari LCD monitor yaitu Samsung LCD monitor dengan USB power dan Dual Screen LCD monitor .
Lihat juga contoh kerusakan pada LCD monitor. Dan juga kerusakan yang sering di jumpai pada monitor Dell M781.


Kelebihan monitor LCD
1. Karakter bright yang nyaman dimata serta bebas distorsi

Monitor LCD cenderung terang tapi nyaman dimata. Karakter LCD yang demikian, membuat mata tidak cepat lelah dan betah berjam-jam didepan monitor. Tidak seperti CRT yang kadang over bright. Monitor LCD relatif bebas distorsi dan flicker. Monitor LCD juga memiliki contrast yang cukup baik. Fokus gambar lebih baik dan bebas moire.
2. Tidak bergantung pada refreshrate

Tidak seperti CRT yang harus menggunakan refreshrate yang tinggi agar nyaman dimata, LCD tidak memerlukan refreshrate yang tingi untuk membuat mata nyaman. Memang jarang LCD yang menawarkan refreshrate yang setinggi CRT. Bahkan ada yang mengatakan refreshrate 60hz pada LCD kurang lebih sama 100hz pada CRT.
3. User friendly

Pada monitor CRT, kadang kita harus mengatur geometri, ukuran vertikal, horizontal dan lain sebagainya agar pas di lihat di display. Pada monitor LCD cukup set pada pilihan auto saja, pasti pas di layar.
4. Hemat listrik

Hemat listrik merupakan keunggulan monitor LCD. Pada ukuran diagonal yang sama, konsumsi monitor LCD hanya setengah dibanding konsumsi daya monitor CRT. Monitor LCD cocok dengan tren green computing untuk mengurangi penggunaan energi serta panas yang dilepaskan. Meski begitu, beberapa pengguna masih belum merasakan penghematan energi dari monitor LCD dibanding CRT, kecuali penggunaan dalam jumlah banyak.
5. Ukuran yang ringkas, ringan serta lebih keren

Tidak bisa dipungkiri bahwa ukuran monitor LCD jauh lebih ringkas. Monitor LCD tidak memakan banyak tempat sehingga cocok ditempatkan di ruangan yang sempit. Monitor LCD juga lebih ringan sehingga lebih mudah dipindah-pindahkan. Bentuk monitor LCD yang tipis menimbulkan kesan elegan dan techno sehingga terlihat lebih keren.

Banyak hal positif dan kelebihan dari layar LCD ini, diantaranya adalah bentuknya yang sangat tipis dan ringan, jika dibandingkan dengan layar tabung (atau yang bahasa kerennya CTR CRT) yang terkesan gemuk dan berat.
Disamping bentuk fisiknya, kualitas tampilan warna terlihat lebih nyaman dan tidak menyilaukan mata. Apalagi jika didukung kartu grafis yang tepat, akan menghasilkan paduan warna yang lebih baik. Dan juga layar LCD diyakini lebih aman bagi kesehatan mata karena tidak mengandung radiasi yang menyebabkan mata rusak.Karena itu, layar LCD tidak perlu lagi ditambah dengan pelindung radiasi.


Kekurangan monitor LCD
1. Viewing angle terbatas, colour depth terbatas dan gradasi warna kurang
Tiap monitor LCD memiliki viewing angle atau sudut pandang yang berbeda-beda. Namun viewing angle-nya tidak se-fleksibel monitor CRT. Monitor CRT dapat dilihat dari berbagai sudut dan sisi, monitor LCD tidak. Colour depth monitor LCD juga terbatas, LCD hanya dapat menampilkan RGB 16,2 juta warna. Perbedaan kedalaman warna ini sangat terasa jika digunakan untuk bermain game atau menonton video beresolusi tinggi. Selain itu, gradasi warna pada monitor LCD kurang baik, meski dalam penggunaan sehari-hari tidak terasa tapi kurang cocok untuk desain grafis dan editing foto/video.

2. Tampilan gambar baik hanya di resolusi native-nya
Monitor LCD memiliki istilah native resolution atau resolusi bawaan untuk menampilkan gambar yang baik. Apabila resolusi diset diatas nativenya, gambar akan terlihat pecah. Jika diset dibawah resolusi nativenya, maka gambar yang dihasilkan cenderung blur dan tidak tajam. Hal ini tidak terjadi di monitor CRT.

3. Response time dan ghosting
Pada monitor LCD, terdapat istilah response time atau waktu respon monitor. Response time yang lambat menimbulkan efek ghosting yang dikarenakan monitor terlambat mersponse tampilan gambar, sehingga pada gambar bergerak terlihat ada bayang-bayangnya. Semakin kecil nilai response time, semakin baik dan cepat responsenya. Efek ghosting kadang masih terlihat di monitor LCD dengan response time 2 ms sekalipun. Ini terlihat saat digunakan untuk bermain game yang memiliki framrate yang tinggi.

4. Warna kurang akurat
desainer atau editor foto cenderung memilih monitor CRT dibanding LCD. Karena warna yang ditampilkan monitor LCD kadang berbeda dengan aslinya. Agar warnah lebih akurat, perlu dilakukan kalibrasi warna dengan perangkat semacam colorimeter yang harganya tidak murah. Namun, secara umum hal ini tidak terasa untuk penggunaan sehari-hari.


5. Harga lebih mahal, perlu perawatan ekstra hati-hati dan dead pixel
Sudah jelas, monitor LCD lebih mahal, meski sekarang harganya sudah lebih murah, namun masih belum terjangkau bagi banyak kalangan. Monitor LCD juga perlu perawatan ekstra hati-hati dalam membersihkanya, karena komponen LCD yang sensitif. Monitor LCD juga rawan juka terbentur, jadi hati-hati saat memindahkanya. Oiya ada satu lagi kekurangan LCD, awas dead pixel! Monitor LCD terdiri atas pixel-pixel nah dead pixel ini adalah pixel yang rusak atau salah menampilkan gambar, sehingga kehadiran dead pixel ini cukup mengganggu pandangan. Satu lagi, LCD mudah di maling, ckikikikiki….
6. tampilan LCD hanya bagus jika dilihat dari arah depan secara tegak lurus.

Udah tau kan kelebihan dan kekurangan LCD kan? Jadi jangan sampai salah pilih deh…

Bagi penyuka bacaan, bawa buku kemanapun pergi adalah keharusan, atau meletakkan buku di semua sudut rumahnya sehingga keinginan sehingga ketika keinginginan membacanya muncul ia tidak kelabakan. Jika berpergian & membawa banyak buku akan memberatkan selain itu, memenuhi tempat.
Beruntunglah sekarang sudah ada teknologi e-book reader. Meski belum senyaman buku asli, namunkemampuannya menyimpan banyak buku ke dalam sebuah perkakas seukuran asbak jadul membantu para penikmat buku.diluncurkan pertama kali tahun 1998, para peneliti berusaha memecahkan kelemahan buku digital ini: boros daya, layar menyilaukan pada cahaya rendah atau sebaliknya menjadi hilang saat sinar terang.
Masalah itu terpecahkan saat ini. Dengan adanya “kertas elektronik”(e paper) buatan E ink corp.ini membuat layar mirip kertas asli. Juga hemat energi. Daya hanya digunakan jika kita membuka sebuah halaman-halaman. Tak ada arus listrik yang diperlukan untuk menampilkan karakter di sebuah halaman ketika karakter itu sudah dimunculkan.
Ada sekitar 7500 halaman dapat dibuka hanya menggunakan baterai tunggal.
Tahukah anda???
Layar yang dibuat dengan kertas elektronik memiliki tingkat kepekatan 167 dots/inci (dpi). Bandingkan dengan pencetak ink yer basa yang bisa mencapai 300 dpi.
“kertas elektronik” itu merupakan perpaduan antara kimia, fisika, dan elektronik yang membentuk material baru. Komponen utamanya adalah jutaan kapsul mikro yang sangat kecil. Garis tengahnya hampir sama dengan garis tengah rambut manusia. Dalam salah satu wujud nya, setiap kapsul mikro terdiri atas partikel putih bemuatan (+) & partikel hitam bemuatan (-) melayang-layang dalam cairan bening. Ketika ada medan listrik bermutan (+), partikel putih bergerak ke atas keran. Kapsul mikro sehinggga terlihat oleh pembaca. Permukaan terlihat terang pada titik itu. Pada saat bersamaan, medan listrik yang berlawanan menarik partikel itu ke dasar kapsul mikro sehinnga tercebur dalam mata pembaca. Dengan membalik proses, partikel hitam beralih ke atas permukaan, yang membuat permukaan terlihat gelap pada titik itu. Untuk membuat kertas elektronik ini, tinta dicetak ke dalam lembaran dan plastik yang telah dilainasi ke sebuah lapangan sirkuit elektrik. Sirkuit itu membentuk sebuah pola dan pixel-pixel yang dikendalikan oleh driver layar. Kapsul – kapsul mikro tidak dimasukkan ke sebuah cairan “media pembawa” yang ada saat ini di atas segala permukaan seperti gelas, plastik akhirnya tinta elektronik akan membuat semua permukan menjadi sebuah layar membuat informasi bisa teraebar dimana saja.