Bagi penyuka bacaan, bawa buku kemanapun pergi adalah keharusan, atau meletakkan buku di semua sudut rumahnya sehingga keinginan sehingga ketika keinginginan membacanya muncul ia tidak kelabakan. Jika berpergian & membawa banyak buku akan memberatkan selain itu, memenuhi tempat.
Beruntunglah sekarang sudah ada teknologi e-book reader. Meski belum senyaman buku asli, namunkemampuannya menyimpan banyak buku ke dalam sebuah perkakas seukuran asbak jadul membantu para penikmat buku.diluncurkan pertama kali tahun 1998, para peneliti berusaha memecahkan kelemahan buku digital ini: boros daya, layar menyilaukan pada cahaya rendah atau sebaliknya menjadi hilang saat sinar terang.
Masalah itu terpecahkan saat ini. Dengan adanya “kertas elektronik”(e paper) buatan E ink corp.ini membuat layar mirip kertas asli. Juga hemat energi. Daya hanya digunakan jika kita membuka sebuah halaman-halaman. Tak ada arus listrik yang diperlukan untuk menampilkan karakter di sebuah halaman ketika karakter itu sudah dimunculkan.
Ada sekitar 7500 halaman dapat dibuka hanya menggunakan baterai tunggal.
Tahukah anda???
Layar yang dibuat dengan kertas elektronik memiliki tingkat kepekatan 167 dots/inci (dpi). Bandingkan dengan pencetak ink yer basa yang bisa mencapai 300 dpi.
“kertas elektronik” itu merupakan perpaduan antara kimia, fisika, dan elektronik yang membentuk material baru. Komponen utamanya adalah jutaan kapsul mikro yang sangat kecil. Garis tengahnya hampir sama dengan garis tengah rambut manusia. Dalam salah satu wujud nya, setiap kapsul mikro terdiri atas partikel putih bemuatan (+) & partikel hitam bemuatan (-) melayang-layang dalam cairan bening. Ketika ada medan listrik bermutan (+), partikel putih bergerak ke atas keran. Kapsul mikro sehinggga terlihat oleh pembaca. Permukaan terlihat terang pada titik itu. Pada saat bersamaan, medan listrik yang berlawanan menarik partikel itu ke dasar kapsul mikro sehinnga tercebur dalam mata pembaca. Dengan membalik proses, partikel hitam beralih ke atas permukaan, yang membuat permukaan terlihat gelap pada titik itu. Untuk membuat kertas elektronik ini, tinta dicetak ke dalam lembaran dan plastik yang telah dilainasi ke sebuah lapangan sirkuit elektrik. Sirkuit itu membentuk sebuah pola dan pixel-pixel yang dikendalikan oleh driver layar. Kapsul – kapsul mikro tidak dimasukkan ke sebuah cairan “media pembawa” yang ada saat ini di atas segala permukaan seperti gelas, plastik akhirnya tinta elektronik akan membuat semua permukan menjadi sebuah layar membuat informasi bisa teraebar dimana saja.
Beruntunglah sekarang sudah ada teknologi e-book reader. Meski belum senyaman buku asli, namunkemampuannya menyimpan banyak buku ke dalam sebuah perkakas seukuran asbak jadul membantu para penikmat buku.diluncurkan pertama kali tahun 1998, para peneliti berusaha memecahkan kelemahan buku digital ini: boros daya, layar menyilaukan pada cahaya rendah atau sebaliknya menjadi hilang saat sinar terang.
Masalah itu terpecahkan saat ini. Dengan adanya “kertas elektronik”(e paper) buatan E ink corp.ini membuat layar mirip kertas asli. Juga hemat energi. Daya hanya digunakan jika kita membuka sebuah halaman-halaman. Tak ada arus listrik yang diperlukan untuk menampilkan karakter di sebuah halaman ketika karakter itu sudah dimunculkan.
Ada sekitar 7500 halaman dapat dibuka hanya menggunakan baterai tunggal.
Tahukah anda???
Layar yang dibuat dengan kertas elektronik memiliki tingkat kepekatan 167 dots/inci (dpi). Bandingkan dengan pencetak ink yer basa yang bisa mencapai 300 dpi.
“kertas elektronik” itu merupakan perpaduan antara kimia, fisika, dan elektronik yang membentuk material baru. Komponen utamanya adalah jutaan kapsul mikro yang sangat kecil. Garis tengahnya hampir sama dengan garis tengah rambut manusia. Dalam salah satu wujud nya, setiap kapsul mikro terdiri atas partikel putih bemuatan (+) & partikel hitam bemuatan (-) melayang-layang dalam cairan bening. Ketika ada medan listrik bermutan (+), partikel putih bergerak ke atas keran. Kapsul mikro sehinggga terlihat oleh pembaca. Permukaan terlihat terang pada titik itu. Pada saat bersamaan, medan listrik yang berlawanan menarik partikel itu ke dasar kapsul mikro sehinnga tercebur dalam mata pembaca. Dengan membalik proses, partikel hitam beralih ke atas permukaan, yang membuat permukaan terlihat gelap pada titik itu. Untuk membuat kertas elektronik ini, tinta dicetak ke dalam lembaran dan plastik yang telah dilainasi ke sebuah lapangan sirkuit elektrik. Sirkuit itu membentuk sebuah pola dan pixel-pixel yang dikendalikan oleh driver layar. Kapsul – kapsul mikro tidak dimasukkan ke sebuah cairan “media pembawa” yang ada saat ini di atas segala permukaan seperti gelas, plastik akhirnya tinta elektronik akan membuat semua permukan menjadi sebuah layar membuat informasi bisa teraebar dimana saja.